.....apa saja yang terpikirkan,yang jadi perhatianku, kehidupanku, pengalaman(ku dan orang lain), apa yang kusukai, apa yang tidak kusuka,apa yang ingin kubagikan, apa yang menyentuhku,apa yang tidak ingin aku lupakan, yang menginspirasiku, yang menolongku, menguatkanku, dan berarti buatku.

Dan di atas segalanya, perjalananku bersama Yesusku, saat-saat aku belajar berjalan bersama-Nya, bergantung sepenuhnya kepada-Nya,menikmati pemeliharaan dan kasih-Nya yang sempurna atas hidupku.

Wednesday, December 6, 2017

Amsal 27, Yeremia 24

Amsal 27:3 (TB)  Batu adalah berat dan pasir pun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

Sudah berkurang sih sakit hatiku dengan kawan yang menarik pungli itu bahkan aku mulai melupakannya,  tapi hari ini aku jengkel lagi gara-gara ternyata temanku yang sama-sama mengurus rapelan membayarkan punyaku dan menagih. Niatnya baik sih supaya urusan kami lancar tapi karena aku belum ikhlas untuk membayar pungli itu, kesal lagi deh.

Yang lebih mengesalkan saat bercerita dengan temanku yang dulu sekantor sama si penarik pungli ternyata kelakuan orang itu merupakan kebiasaan sudah sejak zaman kapan. Padahal orang itu pegawai golongan II tapi berani melakukan itu, dan sampai sekarang gak ada yang menegur. Punya jabatan saja nggak tapi kelakuannya kayak gitu. Gimana bisa dipercayakan jabatan? Wong banyak orang tahu dia.

Orang ini bodoh. Lalu, buat apa aku terus-menerus sakit hati padanya? Dia terus-menerus berbuat bodoh,biarkan saja dia dengan kebodohannya. Aku gak perlu terus-menerus sakit hati, dia akan menuai yang ditaburnya.

Yeremia 24

No Rhema

Kasongan,  27 November 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Perjalanan Panjang Kami

Aku dan suami terinspirasi Mbak Nana yang membawa Nesa melakukan perjalanan ke berbagai tempat sejak kecil dan bisa belajar bany...