.....apa saja yang terpikirkan,yang jadi perhatianku, kehidupanku, pengalaman(ku dan orang lain), apa yang kusukai, apa yang tidak kusuka,apa yang ingin kubagikan, apa yang menyentuhku,apa yang tidak ingin aku lupakan, yang menginspirasiku, yang menolongku, menguatkanku, dan berarti buatku.

Dan di atas segalanya, perjalananku bersama Yesusku, saat-saat aku belajar berjalan bersama-Nya, bergantung sepenuhnya kepada-Nya,menikmati pemeliharaan dan kasih-Nya yang sempurna atas hidupku.

Wednesday, December 13, 2017

Amsal 7, Yeremia 35

Amsal 7:24 (TB)  Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku.

Sebagai orang tua, aku ingin ucapanku didengarkan oleh anakku. Tapi, aku belajar, anakku akan lebih cepat belajar dari MELIHATku.
Bagaimana anakku memiliki habits of obedience kalau aku tidak memberikan contoh baginya? Aku masih menunda-nunda kalau suamiku meminta mengerjakan sesuatu, aku membantah, aku sering menganggap caraku lebih benar.

Aku menyadari kalau aku mau mendidik anakku, aku juga harus mendidik diriku terlebih dahulu. Mendidik anak sama dengan mendidik diri sendiri, mendisiplin anak pun demikian.

👉 Aku perlu fokus membiasakan diriku melakukan yang benar, nantinya anak-anakku juga akan melakukan yang benar.

Yeremia 35:7 (TB)  janganlah kamu mendirikan rumah, janganlah kamu menabur benih; janganlah kamu membuat atau mempunyai kebun anggur, melainkan haruslah kamu diam di kemah-kemah selama hidupmu, supaya lama kamu hidup di tanah, di mana kamu tinggal sebagai orang asing!

Baca bagian ini awalnya aku berpikir kalau diterapkan di zaman sekarang supaya gak mendirikan rumah atau menabur benih, ah aneh aja, hehehe. Tapi baca kedua kalinya aku merasa mendapatkan 'pesan' supaya aku gak terikat dengan apa yang aku miliki di dunia ini, apapun itu, karena aku hanya sementara saja di sini. Kediamanku yang kekal adalah di sorga bersama Bapaku. Aku gak boleh terikat dengan dunia ini. Bukan berarti aku gak boleh memiliki harta, tapi aku harus ingat, pemilik sesungguhnya adalah Tuhan dan aku hanyalah pengelolaNya. Memiliki kesadaran seperti ini membuatku gak terlalu terikat tapi aku tetap harus bertanggung jawab, karena yang ada padaku adalah milikNya Tuhan.

Kasongan,  8 Desember 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Perjalanan Panjang Kami

Aku dan suami terinspirasi Mbak Nana yang membawa Nesa melakukan perjalanan ke berbagai tempat sejak kecil dan bisa belajar bany...