.....apa saja yang terpikirkan,yang jadi perhatianku, kehidupanku, pengalaman(ku dan orang lain), apa yang kusukai, apa yang tidak kusuka,apa yang ingin kubagikan, apa yang menyentuhku,apa yang tidak ingin aku lupakan, yang menginspirasiku, yang menolongku, menguatkanku, dan berarti buatku.

Dan di atas segalanya, perjalananku bersama Yesusku, saat-saat aku belajar berjalan bersama-Nya, bergantung sepenuhnya kepada-Nya,menikmati pemeliharaan dan kasih-Nya yang sempurna atas hidupku.

Sunday, June 17, 2018

Mazmur 17, 2 Samuel 17

2 Samuel 17:23 (TB)  Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri. Demikianlah ia mati, lalu ia dikuburkan dalam kuburan ayahnya.

Hanya karena nasihatnya tidak dipedulikan Absalom lalu Ahitofel melakukan hal yang konyol seperti bunuh diri, astagaaaa 😱 Bener-bener speechless dah.

Gimana denganku? Mungkin gak sampai bunuh diri. Tapi, pernahkah aku melakukan hal yang konyol hanya gara-gara perkara sederhana? Pernah dong.
Ngambek dan gak ngomong sama suami berhari-hari hanya gara-gara tersinggung sama omongan suami.
Membentak Sara karena minta gendong saat aku heboh ngurus adeknya.
Dll. Daftarnya masih panjang kalau diingat-ingat lagi.

Aku harus berpikir sebelum akhirnya melakukan hal-hal yang konyol. Minta hikmat Tuhan supaya melakukan yang benar sekalipun sedang mengalami kekecewaan, kesedihan bahkan amarah.

🙏  Tuhan, aku sering melakukan sesuatu hanya karena emosi. Jangan biarkan aku melakukannya ya Tuhan. Aku mau mengendalikan diriku dan tetap melakukan yang benar meskipun memgalami hal yang gak enak. Mampukan aku ya Tuhan. Amin.

Mazmur 17:3 (TB)  Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; *mulutku tidak terlanjur.

Daud menjaga dirinya dari melakukan kejahatan, bahkan dia berani berkata kalau Tuhan mengujinya maka mulutnya pun tidak terlanjur. Daud mau bilang kalau bahkan mulutnya pun jika diperiksa akan kedapatan tidak berbuat dosa.

Seringkali mulut jadi bagian tubuh yang susah dikendalikan.
Saat marah luar biasa, mulut memaki.
Saat suami melakukan kesalahan dan minta maaf, eh mulut mengungkit-ungkit kesalahan.
Saat marah luar biasa, mulut mengeluarkan kutukan.
Saat menemukan kesalahan bukannya menegur dengan kasih eh mulut menyindir.

Aku perlu belajar mengendalikan mulutku. Kalau aku bisa mengendalikan mulutku terlebih dahulu, mungkin dosa lain bisa kuhindari. Karena mulut lebih susah dikendalikan.

Palangka Raya, 17 Juni 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Perjalanan Panjang Kami

Aku dan suami terinspirasi Mbak Nana yang membawa Nesa melakukan perjalanan ke berbagai tempat sejak kecil dan bisa belajar bany...