.....apa saja yang terpikirkan,yang jadi perhatianku, kehidupanku, pengalaman(ku dan orang lain), apa yang kusukai, apa yang tidak kusuka,apa yang ingin kubagikan, apa yang menyentuhku,apa yang tidak ingin aku lupakan, yang menginspirasiku, yang menolongku, menguatkanku, dan berarti buatku.

Dan di atas segalanya, perjalananku bersama Yesusku, saat-saat aku belajar berjalan bersama-Nya, bergantung sepenuhnya kepada-Nya,menikmati pemeliharaan dan kasih-Nya yang sempurna atas hidupku.

Sunday, November 3, 2019

Sacred Influence (Chapter 7)


Sacred Influence
Chapter 7

Biarkan sikap bertanggung jawab mempermalukan sikap tidak bertanggung jawab.
Ini berarti tetap bertanggung jawab sekali pun suami gak bertanggung jawab. Menurutku suami adalah suami yang bertanggung jawab. Walaupun aku kerja di kantor dan suami yang lebih banyak di rumah, aku gak pernah kuatir meninggalkan anak-anak sama suami, suami super duper care kalau urusan anak. Aku merasa cukup bertanggung jawab masalah rumah, tapi kalau dibandingkan dengan suami yang perfeksionis emang beda sih. Dia tipe yang ngerjain sesuatu gak ngasal. Lama sih jadinya,aku kadang kesal. Tapi dipikir lagi, justru aku yang harus niru teladan suami. 

Putuskan untuk memberkatinya dan menjadikan hidupnya lebih menyenangkan. Bertanggung jawablah dengan panggilan Tuhan untuk menjadi seorang penolong yang berguna bagi suami anda.
Aku ketampar-tampar di bagian memberkati dan menjadikan hidupnya lebih menyenangkan. Selama ini strict, mana yang kerjaan suami ya suami yang kerjakan, aku kerjakan bagianku. Tapi baca bagian ini jadi pengen blessing suami dengan melakukan apa yang selama ini jadi tanggung jawab suami dan membuat hidup suami lebih menyenangkan. 

Tuhan akan menolong hanya jika kamu mengerjakan bagianmu.
Apa bagianku? Menolong suami. Fungsi suami adalah kepala atas rumah tangga kami. Bagianku bukan hanya bicara tentang tanggung jawab pekerjaan di rumah ternyata. Tapi bagaimana aku tetap menempatkan suami sebagai kepala rumah tangga. Dengan cara menghormati dan melakukan keputusannya. Aku bergumul di area keuangan untuk membiarkan suami mengambil keputusan karena aku merasa punya pertimbangan lebih baik. Aku gak boleh menganggap diriku sendiri bijak. Boleh memberikan masukan ke suami, tapi aku harus membiarkan suami bertumbuh melalui pengambilan keputusan. 

Kecantikan fisik akan memudar, tetapi tanggung jawab bertumbuh di dalam kekuatan, kecakapan, keputusan, dan hikmat.
Suami pernah menegur karena aku pelupa dan ngasal waktu mengerjakan pekerjaan rumah. Aku harus bertumbuh di area ini, belajar fokus dalam mengerjakan sesuatu, gak ngasal dan menjadi cakap. Bertanggung jawab bukan berarti 'yang penting mengerjakan' tapi mengerjakan dengan sepenuh hati dan melakukan segala upaya terbaikku. 

Apakah anda benar-benar ingin memengaruhi suami anda? Berkerjalah dengan keras untuk menjadi seorang istri yang bertanggung jawab.
Terkadang, ada perasaan kalau aku sudah melakukan lebih dari yang seharusnya, karena aku pencari nafkah utama dalam keluarga. Jadi ngerasa wajar kalau suami melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga. Tapi bagian ini mengingatkanku kalau tanggung jawabku sebagai istri gak boleh aku abaikan, sebisa mungkin kalau aku dah di rumah dan gak capek banget, aku mau handle kerjaan yang biasa dilakukan suami di rumah.

Palangka Raya,    Oktober 2019 
-Mega Menulis-

No comments:

Perjalanan Panjang Kami

Aku dan suami terinspirasi Mbak Nana yang membawa Nesa melakukan perjalanan ke berbagai tempat sejak kecil dan bisa belajar bany...